Pendahuluan
Setelah hype besar pada 2021–2022, perkembangan Web3 tampak melambat. Banyak proyek gagal, minat investor menurun, dan adopsi publik tidak berkembang secepat prediksi awal. Namun di balik keramaian yang meredup, teknologi Web3 sebenarnya tidak benar benar hilang. Ada transformasi situs meranti88 yang berjalan lebih tenang.
Arah Baru Ekosistem Web3
1. Hype Hilang, Pengembangan Serius Dimulai
Banyak proyek spekulatif runtuh karena tak memiliki nilai nyata. Fase ini justru menyaring pengembang dan perusahaan yang benar benar fokus membangun solusi berkelanjutan seperti identitas digital terverifikasi, logistik, dan penyimpanan terdesentralisasi.
2. Perpindahan Fokus ke Infrastruktur
Web3 kini lebih diarahkan pada penggunaan industri, bukan pada trading aset digital semata. Blockchain Layer-2, zk-rollup, dan teknologi interoperabilitas mulai jadi sorotan. Tujuannya meningkatkan kecepatan, keamanan, dan skalabilitas agar siap digunakan perusahaan besar.
3. Integrasi Senyap Dengan Sistem Tradisional
Beberapa institusi finansial dan penyedia cloud mulai menguji integrasi Web3 tanpa banyak publikasi. Mereka memanfaatkan smart contract dan sistem ledger terdistribusi untuk efisiensi operasional.
Kesimpulan
Web3 tidak mati. Yang mati hanyalah hype bisingnya. Teknologi ini bergerak ke fase yang lebih realistis dan fungsional. Jika transformasi ini berhasil, Web3 bisa menjadi lapisan penting dalam infrastruktur digital global.